Aku tak tahu apa yang harus aku katakan
Aku pun tak tahu apa yang kutulis
Namun tangan ini yang menuntunnya
Aku tak begitu mengerti
Tapi mungkin ini maksudnya
Tak ada yang lain selain kata maaf yang tulus dari hati yang terdalam
Mungkin kau tidak menyangka atau tidak menyadari
Tapi itulah yang sesungguhnya
Dari hati yang terdalam kualunkan kata maaf yang tulus
Karena selama ini aku tidak pernah mengerti tentangmu
Tak bisa berbuat apaapa
Hanya pembawa beban
Aku memang tidak pantas untuk mengatakannya
Namun tak kuasa diri ini untuk menahannya
Untuk mengurangi beban dan fikiran
Walaupun harus terpaksa aku mengatakannya
Aku memang tak berarti
Tak bisa memberikan yang terbaik
Aku sadar mungkin ini hanya siasia
Tapi Tuhan Maha Tahu
Tahu tentang hambaNya
Biarlah waktu menjadi penentu jalanku
Toh, Tuhan Maha Berkehendak
Anggap saja ini hanya cerita yang berlalu dan tidak bermakna
Anggap saja tidak pernah terjadi
Dan lupakan memori tentangku
Aku tak pantas ada dalam fikiranmu
Aku tak semestinya ada disana
Aku hanya mengotori saja
Aku hanya pembawa beban dan tak berarti
Pantas untuk dilupakan
Hapus dan lupakanlah memori tentang aku
Jangan di ukir kembali
Aku hanya pembawa malapetaka
Pembawa sial yang patut untuk dilupakan
Jalanilah apa yang kau jalani
Aku hanya ingin kau tenang dalam pilihanmu
Tanpa beban fikiran dan perasaan
Maafkan daku telah mengganggu jalan hidupmu
Jalan yang kau dambakan
Sekarang kau dapat menjalaninya tanpa beban dan masalah
Biarkan aku sendiri menapaki jalanku
Jangan hiraukan aku
Aku memang pantas menapaki jalan yang berlubang dan berliku
Biarlah ini kuanggap sebagai warna kehidupan
Warna yang menghiasi harihariku
Karena demikian aku dapat merasakan indahnya pelangi dalam hatiku
Pelangi yang selalu memberikan warna
Hapuslah daku dalam memorimu
Karena aku hanya selalu mengecewakanmu
Menjadi penghambat jalan yang kau tempuh
Hanya penghambat yang tak berarti
Biarkan aku sendiri yang menjalani harihariku
Dalam setapak yang berduri
Ini semua likuliku
jalanan yang harus aku jalani
Biarlah aku sendiri yang meretas jalan yang berliku
Aku akan terima apa yang menjadi jalanku
Mungkin ini yang terbaik bagiku
Karena Tuhan Maha Baik kepada hambaNya
Walaupun hambanya ini berlumuran dosa dan kepedihan
Maafkanlah daku
Selama ini aku tidak pernah jujur dalam hatiku
Biarkan hanya Tuhan yang tahu
Yang mengetahui isi hati Hambanya
Aku tak pantas dan tak kuasa untuk mengatakan itu
Biarkan aku sendiri yang menyimpannya
Aku memang pengecut dan tak berbudi
Hanya dapat bersua dalam kegelapan
Tak dapat berkata dan berbuat
Biarkan aku sendiri dalam kegelapan
Tanpa cahaya dari permataku
Sekali lagi
Hapuslah daku dalam memorimu
Karena itu hanya akan memberikan duka bagimu
Jangan di ukir kembali
Biarkan aku sendiri dalam kegelapan
Bersama mimpimimpiku
yang tak pernah terjadi
Walaupun dengan berat hati
Namun aku harus mengatakannya
Walaupun aku masih merindukan cahaya Rembulan
Namun aku harus mengatakannya
Sudah tak kuasa lagi aku menahannya
Maafkanlah daku atas semua ini
Mungkin kau tidak menduga dan tidak mengira
Namun waktu terus berjalan
Dan tak akan pernah kembali untuk selamanya
Hapuslah daku dalam memorimu
Aku tak pantas ada disana
Lupakanlah daku
Anggap saja angin yang berlalu
Anggap saja tidak pernah terjadi
Dan tidak akan pernah terjadi
Biarkan hilang ditelan bersama waktu
Karena aku bukanlah orang yang baik
Seperti yang kau kira
Aku hanya pengecut dan tak bermoral
Tidak pernah mengerti tentang kehidupan dalam satu kata
Orang baik itu hanya ada dalam fikiranmu
Yang terjadi hanyalah bayangbayang
ilusi dari fikiranmu
Apa yang kau lihat hanyalah kenistaan
Yang kau lihat hanyalah kebohongan semata
Karena pribadi itu jauh disana
Tak pernah tampak oleh mata
Hanya orang tertentu yang dapat melihatnya
Yang tampak hanyalah kehidupan semu
Yang akan hilang ditelan waktu
Mungkin cukup sampai disini
Aku tak mengerti tentang apa yang aku tulis
Karena tangan ini sendiri yang bergerak
Namun itu harus aku katakan
Setiap kata punya arti dan makna bagi yang meramunya, kata bisa memberikan berbagai hal. Kata merupakan satuan yang memiliki arti dan makna. Kata merupakan identitas dari sebuah bahasa.
Laman
Kamis, 18 Agustus 2011
Mungkin ........... !!!!
Mungkin aku bodoh, tidak mengerti arti logika, tapi mengapa logika itu mesti ada? Mungkin karena manusia slalu disibukkan dengan angan-angan yang tak dimengerti. Namun pada hakikatnya itu bukan logika, itu hanya bayang-bayang ilusi yang mengotori pikiran manusia. Pikiran memang tak menentu, tak dapat dikira, tak dapat diterka. Semua hanya mengacu pada khayalan, tapi kenapa mesti ada khayalan? Bukankah itu suatu musibah? Dan kenapa manusia masih saja berkhayal? Apakah ia ingin musibah itu?
Mungkin aku bodoh, tak bisa mengerti kenyataan dan khayalan. Memang hidup ini penuh dengan logika, khayalan, dan angan-angan. Entah itu disadari apa tidak? Kenapa manusia tidak pernah berfikir tentang kenyataan? Atau apakah itu tidak pantas untuk difikirkan dan tidak perlu lagi difikirkan.
Mungkin aku bodoh, tidak mengerti tentang kenyataan, padahal diriku slalu dalam kenyataan. Untuk dapat mengerti hidup, aku mesti belajar tentang kenyataan. Karena hanya dengan kenyataanlah semua logika dapat terbukti, khayalan bisa teratasi, dan angan-angan pun bisa terhapus.
Mungkin aku bodoh, tak bisa mengerti kenyataan dan khayalan. Memang hidup ini penuh dengan logika, khayalan, dan angan-angan. Entah itu disadari apa tidak? Kenapa manusia tidak pernah berfikir tentang kenyataan? Atau apakah itu tidak pantas untuk difikirkan dan tidak perlu lagi difikirkan.
Mungkin aku bodoh, tidak mengerti tentang kenyataan, padahal diriku slalu dalam kenyataan. Untuk dapat mengerti hidup, aku mesti belajar tentang kenyataan. Karena hanya dengan kenyataanlah semua logika dapat terbukti, khayalan bisa teratasi, dan angan-angan pun bisa terhapus.
Tentang Kita ............. !!!
Apakah aku pernah befikir tentang apa yang aku lakukan?
Apakah aku pernah berfikir dampak dari apa yang aku lakukan?
Apakah aku pernah berfikir kenapa aku melakukannya?
Apakah aku pernah berfikir itu berpengaruh terhadap diriku?
Padahal aku disini bukan untuk itu. Padahal itu semua berpengaruh pada jalanan yang aku lewati. Mungkin jalan telihat begitu indah, namun langkah sering terpeleset, itu mungkin karena kata pepatah “Apa yang terlihat oleh mata itu tidak benar”. Mungkin seseorang ingin memberitahu kepada kita tentang itu, namun kita tidak peduli, dan tidak akan mau peduli. Itu karena kita terlalu egois tentang hidup, padahal hidup itu perlu pelajaran.
Kenapa kita tidak belajar dari orang yang tahu?
Kenapa kita masih bersifat egois?
Apakah kita mau menanggung derita yang tak terkira akibat kita egois?
Itu terserah kita karena kata pepatah “Apa yang kau tanam, maka itu yang akan kau panen”. Kita tidak mesti menyalahkan orang lain, karena kita sendiri yang melakukannya, bukan orang lain. Itu semua tidak bias disalahkan, karena manusia selalu dipenuhi dengan ketergesa-gesaan tanpa memikirkan apa dampak dari prilakunya itu. Dan maanusia itu tidak pernah sabar, dan jarang sekali mengingat TuhanNya, padahal telah disebutkan dalam kitab bahwa “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan saling mengingatkan atau berpesan dengan kebenaran dan saling mengingatkan atau berpesan dengan kesabaran”.
Disini kita dapat lihat bahwa apabila kita ingin selamat, maka kita mesti sabar dalam segala hal baik untuk perkataan maupun perbuatan. Dan kita mesti meminta pendapat orang lain sebelum kita memutuskan sesuatu. Walaupun kata pepatah “Jangan biarkan orang lain mempengaruhi keputusan yang kau ambil, karena lima tahun kedepan, Anda lah yang menjalani keputusan itu, bukan orang lain”. Ini tidak berarti kita tidak boleh meminta pendapat orang lain, kita justru meminta pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan sebelum kita memutuskan dan keputusan tetap ada pada diri kita.
Maka berhati-hatilah dalam mengambil keputusan, karena dalam hidup ini tidak ada kata penyesalan. Orang yang menyesal adalah orang yang bodoh. Apakah kita temasuk orang yang bodoh? Tidak kan !!! Hidup ini tidak ada waktu untuk menyesal, karena waktu tidak akan pernah kembali walaupun hanya sedetik. Jika Anda dapat menarik kembali waktu Anda yang telah lewat, maka Anda punya waktu untuk menyesal. Tapi apakah itu mungkin? Maka gunakanlah waktu Anda dengan baik. Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk kita.
Dalam hidup ini kita mesti jujur, karena kejujuran akan membawa kita pada kebaikan. Dan kenapa orang masih saja tidak jujur, bukankah itu sama saja tidak jujur pada diri sendiri. Orang bodoh adalah orang yang tidak jujur pada diri sendiri. Kenapa kita masih melakukannya? Apakah kita temasuk orang yang bodoh? Apakah kita tidak punya waktu untuk memikirkan tentang hal itu. Dan membiarkan waktu kita terbuang begitu saja. Ataukah kita punya banyak waktu? Padahal waktu kita hanya 24 jam sehari semalam, tidak lebih dan tidak kurang. Apakah kita masih berfikir kita mempunyai banyak waktu? Atau apakah kita mempunyai waktu lebih dari 24 jam sehari semalam. Ini berarti Tuhan tidak adil, padahal Tuhan itu Maha Adil, kita diberi waktu semuanya sama.
Mungkin ini merupakan tabiat dari manusia itu sendiri! Dan kenapa kita tidak merubahnya sendiri? Bukankah sudah disebutkan dalan Kitab bahwa “Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang merubahnya”. Apakah kita mengingkari hal itu? Sehingga kita masih saja tidak berubah dan memperbaiki diri. Bukankah itu merupakan pedoman kita dalam menjalani hidup? Ini tidak akan berarti tanpa kita perbuat. Semuanya kembali kepada kita, kita sendiri yang menentukan jalan yang akan kita tempuh dan warna yang ada dalam hidup kita. Jangan salahkan siapa-siapa, tanya pada diri sendiri. Sekarang pilihan ada di tangan Anda. Silahkan pilih sendiri dan tentukan sendiri jalan dan warna yang akan Anda tempuh.
Apakah aku pernah berfikir dampak dari apa yang aku lakukan?
Apakah aku pernah berfikir kenapa aku melakukannya?
Apakah aku pernah berfikir itu berpengaruh terhadap diriku?
Padahal aku disini bukan untuk itu. Padahal itu semua berpengaruh pada jalanan yang aku lewati. Mungkin jalan telihat begitu indah, namun langkah sering terpeleset, itu mungkin karena kata pepatah “Apa yang terlihat oleh mata itu tidak benar”. Mungkin seseorang ingin memberitahu kepada kita tentang itu, namun kita tidak peduli, dan tidak akan mau peduli. Itu karena kita terlalu egois tentang hidup, padahal hidup itu perlu pelajaran.
Kenapa kita tidak belajar dari orang yang tahu?
Kenapa kita masih bersifat egois?
Apakah kita mau menanggung derita yang tak terkira akibat kita egois?
Itu terserah kita karena kata pepatah “Apa yang kau tanam, maka itu yang akan kau panen”. Kita tidak mesti menyalahkan orang lain, karena kita sendiri yang melakukannya, bukan orang lain. Itu semua tidak bias disalahkan, karena manusia selalu dipenuhi dengan ketergesa-gesaan tanpa memikirkan apa dampak dari prilakunya itu. Dan maanusia itu tidak pernah sabar, dan jarang sekali mengingat TuhanNya, padahal telah disebutkan dalam kitab bahwa “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan saling mengingatkan atau berpesan dengan kebenaran dan saling mengingatkan atau berpesan dengan kesabaran”.
Disini kita dapat lihat bahwa apabila kita ingin selamat, maka kita mesti sabar dalam segala hal baik untuk perkataan maupun perbuatan. Dan kita mesti meminta pendapat orang lain sebelum kita memutuskan sesuatu. Walaupun kata pepatah “Jangan biarkan orang lain mempengaruhi keputusan yang kau ambil, karena lima tahun kedepan, Anda lah yang menjalani keputusan itu, bukan orang lain”. Ini tidak berarti kita tidak boleh meminta pendapat orang lain, kita justru meminta pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan sebelum kita memutuskan dan keputusan tetap ada pada diri kita.
Maka berhati-hatilah dalam mengambil keputusan, karena dalam hidup ini tidak ada kata penyesalan. Orang yang menyesal adalah orang yang bodoh. Apakah kita temasuk orang yang bodoh? Tidak kan !!! Hidup ini tidak ada waktu untuk menyesal, karena waktu tidak akan pernah kembali walaupun hanya sedetik. Jika Anda dapat menarik kembali waktu Anda yang telah lewat, maka Anda punya waktu untuk menyesal. Tapi apakah itu mungkin? Maka gunakanlah waktu Anda dengan baik. Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk kita.
Dalam hidup ini kita mesti jujur, karena kejujuran akan membawa kita pada kebaikan. Dan kenapa orang masih saja tidak jujur, bukankah itu sama saja tidak jujur pada diri sendiri. Orang bodoh adalah orang yang tidak jujur pada diri sendiri. Kenapa kita masih melakukannya? Apakah kita temasuk orang yang bodoh? Apakah kita tidak punya waktu untuk memikirkan tentang hal itu. Dan membiarkan waktu kita terbuang begitu saja. Ataukah kita punya banyak waktu? Padahal waktu kita hanya 24 jam sehari semalam, tidak lebih dan tidak kurang. Apakah kita masih berfikir kita mempunyai banyak waktu? Atau apakah kita mempunyai waktu lebih dari 24 jam sehari semalam. Ini berarti Tuhan tidak adil, padahal Tuhan itu Maha Adil, kita diberi waktu semuanya sama.
Mungkin ini merupakan tabiat dari manusia itu sendiri! Dan kenapa kita tidak merubahnya sendiri? Bukankah sudah disebutkan dalan Kitab bahwa “Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang merubahnya”. Apakah kita mengingkari hal itu? Sehingga kita masih saja tidak berubah dan memperbaiki diri. Bukankah itu merupakan pedoman kita dalam menjalani hidup? Ini tidak akan berarti tanpa kita perbuat. Semuanya kembali kepada kita, kita sendiri yang menentukan jalan yang akan kita tempuh dan warna yang ada dalam hidup kita. Jangan salahkan siapa-siapa, tanya pada diri sendiri. Sekarang pilihan ada di tangan Anda. Silahkan pilih sendiri dan tentukan sendiri jalan dan warna yang akan Anda tempuh.
Selamat memilih ……!!!!
Semoga beruntung !!!
Semoga beruntung !!!
Langganan:
Postingan (Atom)